Minggu, 02 Maret 2014

Kutukan Bencana Asap Riau

Berikut ini bincang-bincang dengan Riko Kurniawan soal kabut asap di Riau sebelum PON dihelat.

Guna memastikan pelaksanaan Sea Games di Sumatera Selatan bebas  dari bencana asap, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) lakukan operasi pemadaman kebakaran lahan dan hutan.

Operasi di udara dilakukan dengan membuat hujan buatan dan pemboman air guna mengendalikan bencana asap. Dua pesawat terbang CASA 212-200 versi rain making dioperasikan untuk menjatuhkan air ke daerah yang ada titik apinya.

Sementara itu, menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII di Riau yang akan berlangsung September 2012, Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau (Jikalahari) gelar aksi teaterikal pada Minggu 2 September 2011 di Jalan Gajah Mada. Tema teaterikal itu PON berasap.

Dalam aksi teatrikal, seorang pria menanam dan merawat pohon. Di tempat lain, tampak seorang pria sebagai badut. Badut ini mengenakan jas dan dasi. Badut memaksa seseorang berbusana layaknya Burung Serindit untuk menebang kayu dan membakar hutan. Semua pohon habis dibakarnya. Bersamaan dengan itu, perhelatan PON dilaksanakan. Semua atlet  tumbang karena asap menyelimuti Riau. Karena ulahnya, sang badut pun akhirnya ikut terkapar. Dan perhelatan PON gagal dilaksanakan.

Riko Kurniawan sebagai koordinator aksi. Ia juga Direktur Eksekutif Perkumpulan Elang lembaga yang bekerja selamatkan Sumber Daya Alam menuju keberlanjutan dan mendorong masyarakat sebagai aktor utamanya dalam  pengelolaan SDA. Berdiri sejak tahun 2001.  Kata Riko (sekarang ia Direktur Walhi Riau) tujuan digelar aksi teaterikal itu untuk memberikan penyadaran kepublik, kerusakan hutan dan kebakaran hutan masih terjadi di Riau. Juga mendorong pemerintah Riau untuk menyelamatkan hutan tersisa sehingga perhelatan PON  bisa aman dari bencana asap.

Lebih lanjut, saya lakukan wawancara dengan Riko Kurniawan untuk majalah Seribu Akar. Berikut petikannya.

Apa bahayanya kabut asap?

Kabut asap itu berbahaya untuk kesehatan. Pernapasan, iritasi kulit dan mata. Jika pada tingkat  membahayakan bisa datangkan kematian bagi lansia dan balita. Selain itu, bahaya bagi transportasi.Akibatkan kecelakaan darat,udara dan laut karena jarak pandang terhalang oleh asap. Dampak tidak langsungnya juga asap menimbulkan kerugian ekonomi dan sosial budaya.

Apa kerugian ekonomi dan sosial budaya  yang ditimbulkan?


Banyak pesawat yang delayed, nelayan gak berani kelaut atau sungai, banyak sekolah diliburkankan sehingga.  Tingkat hunian hotel menurun. Masyarakat mengeluarkan biaya tambahan untuk berobat serta aktivitas ekonomi terganggu karena masyarakat malas keluar rumah. Dan sebagainya.

Bagaimana Keberadaan Asap di Riau?


Keberadaan kabut asap di Riau tidak terlepas dari maraknya booming industri kehutanan dan perkebunan diawal tahun 1990 an sampai sekarang proses pembukaan lahan dan degradasi lahan dari pembangunan itu menyebakan lahan dan hutan mudah terbakar sehingga sejak tahun 1997 sampai sekarang asap masih rutin terjadi di Riau.

Apakah sudah pada tingkat membahayakan?


Secara umum bencana asap di Riau sudah membahayakan. Indikator gampangnya banyak pesawat delayed, sekolah diliburkan dan laporan dari dinas kesehatan tentang data korban kena ispa pada musim asap. Hampir setiap tahun, kabut asap itu mengganggu daerah Riau.Celakanya indikator udara yang memberitahukan masyarakat bahwa udara itu jelek malahan rusak. sehingga masyarakat tidak tau apakah udara itu bahaya atau tidak. Terlebih masyarakat yang ditempat tinggalnya tidak ada alat pengukur kualitas udara, tidak tau udara yang dihirupnya berbahaya tidak. Masalahnya, masyarakat sudah masa bodoh dengan bencana ini sehingga asap dianggap biasa saja

Apa penyebab sepanjang tahun Riau terjadi bencana asap?

Buah dari kesalahan kebijakan pengelolaan hutan dan lahan di Indonesia. Dimulai sejak 1980 an, ketika industri perkebunan mulai menggeliat dan mulai mempraktekkan budaya tebang, imas dan bakar, yang akhirnya menjadi ritme keseharian industri kehutanan dan perkebunan di Indonesia.

Siapa yang lakukan pembakaran?

Dari catatan kami hampir semua titik api berasal diareal konsesi industri baik kehutannan dan perkebunan, mereka tidak pernah menjaga kawasan konsesi dari tangan-tangan jahil pembakar lahan. Selama ini masyarakat ditudung sebagai pelaku pembakaran, tetapi kita harus melihat secara holistik. Nah, terlepas dari itu semua, kemungkinan masyarakat dibayar oleh pemilik konsesi untuk lakukan pembersihan lahan dengang cara dibakar. Secara hukum yang salah adalah perusahaan, tidak lakukan kebijakan zero burning system di konsesi mereka.

Bagaimana regulasi yang ada dalam mencegah pembakaran lahan
?

Saya pikir regulasi udah cukup banyak . Sebut saja,  Undang-Undang Kehutanan No 41 tahun 1999 juga tidak memberikan perhatian yang memadai bagi upaya penanggulangan kebakaran. Contohnya, larangan membakar hutan yang terdapat dalam Undang-Undang Kehutanan ternyata dapat dimentahkan untuk tujuan khusus, sepanjang mendapat izin dari pejabat yang berwenang. pasal 50 ayat 3 huruf d. Bahkan Undang-Undang No 23/97 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, bersama Undang-Undang No. 41/99 juga memberikan mandat secara spesifik untuk mengembangkan Peraturan Pemerintah tentang kebakaran hutan. Belum lagi konsesnsus dengan negara Asean untuk memberantas asap, juga sudah ditandatangani. Ada juga, kesepakatan etika bisnis terutama sektor kehutanan dan perkebunan yang memandatkan industri untuk tidak melakukan pembakaran melalui skema sertifikasi. Saya pikir sudah cukup banyak regulasi tinggal pelaksanaan dan pengawasannya dari negara ini.

Selama ini bagaimana pelaksanaan dan pengawasannya?


Selama ini pelaksanan, sama seperti pemadam kebakaran, waktu sudah terjadi asap baru turun kelapangan itupun tidak maksimal. Alasannya klasik, biaya dan personil kurang. Belum lagi penegakan hukumnya lemah, sudah dapat barang bukti tetapi tidak pernah maju diruang sidang. Nah, sudah seharusnya pemerintah berpikir terbalik bagaimana mencegah supaya kebakaran itu tidak terjadi.

Siapa yang paling bertanggungjawab atas bencana asap di Riau?


Yang jelas Pemerintah sebagai pengatur jalannya negara ini, karena pemerintah gagal memberikan hak udara bersih dan lingkungan sehat kepada  masyarakat.

Apa hubungannya Asap dengan PON?


Jelas ada hubungan, event itu pasti akan terganggu karena,  atlet akan terganggu jika ada kabut asap. Prestasi tidak maksimal lantaran udara tidak sehat. Yang terburuk PON bisa Batal jika kabut asap makin parah terjadi disaat PON berlangsung.

Upaya apa yang sudah aktivis lingkungan lakukan?


Selalu ingatkan pemerintah untuk tidak melakukan konversi hutan alam serta mendorong moratorium konversi hutan alam di Riau. Memberikan edukasi kepublik melalui kegiatan penyadaran bahaya asap bagi kehidupan. Sampaikan pesan pentingnya hutan diselamatkan serta terus pantau titik api di Riau. Selain itu bekerja dengan masyarakat untuk menjaga lahan mereka dari kebakaran.

Bagaimana kebijakan pemerintah dalam menangani Asap di Riau?

Kebijakan pemerintah hanya sebatas menghimbau, belum pada tataran penindakan pelaku pembakaran lahan. Satu lagi yang kita khwatirkan adanya penambahan beban APBD dan APBN  untuk atasi kebakaran seperti pembelian helikopter, mobil pemadam kebakaran dan sarana lainnya. Belum lagi beban gaji dan biaya operasional tim pemadam api dilapangan. Seharusnya uang APBD dan APBN itu bisa digunakan untuk kepentingan pendidikan, kesehatan atau membangun sarana publik lainnya yang lebih berguna. Harus dicatat kebakaran itu merupakan perbuatan manusia bukan kegiatan alam sehingga tidak perlu force majure  gunakan uang rakyat untuk menghadapi bencana ini. Ada kelakar bahawa setiap bencana selalu dijadikan objek project, sehingga bencana itu harus dipelihara hehehehe…. Sungguh ironis jika seperti itu

Apa solusinya untuk PON bebas asap?


Solusinya harus segera diberlakukan penundaan konversi hutan alam dan gambut di Riau sepanjang tahun 2012. Ini bagian dari kontribusi perusaahan yang terkena penundaan konversi lahan mereka untuk menyuskseskan PON. Selama periode itu pemerintah menata kembali sektor kehutanan dan perkebunan, itu yang urgent dilakukan, supaya asap tidak terjadi disepanjang tahun 2012. Diluar dari itu, akan susah menangulangi kabut asap. Seperti, Sea Games di Palembang, berapa banyak biaya dikeluarkan untuk menghadapi asap?. membuat hujan buatan, mensiagakan personil tim jaga api dan lain sebagainya.

Sejauh mana kesiapan Pemerintah Riau tanggulangi kabut asap?

Tidak ada yang luar biasa dilakukan. Seperti biasa saja tidak ada hal luar biasa dilakukan. Palingan pemerintah Riau merengek ke pusat minta penambahan dana untuk pembelian helikopter. Konsep Green PON yang digadang-gadangkan oleh pemerintah tidak pernah menyentuh isu deforestasi. Padahal isu deforestasi dan kebakaran lahan merupakan isu lingkungan menahun di Riau. Seharusnya dengan konsep Green PON  menyentuh dan membicarakan hal tersebut.

Apakah bisa terwujud PON bebas asap?


Jika kondisi ini terus dipelihara sudah bisa dipastikan,bencana asap akan terjadi.  kecuali musim hujan terjadi selama PON. Tetapi, musim kemarau sepanjang tahun 2012 asap tetap akan terjadi.

Apa dampaknya jika pada perhelatan PON terjadi kabut asap?


Dampaknya pasti kacau. Dari awal, skedul penerbangan delayed, penonton  sedikit karena orang malas keluar. Prestasi tidak maksimal lantaran udara jelek sehingga PON yang menggunakan dana APBD dan APBN yang besar tersebut akan menajdi sia-sia. Mana ada sejarah event olahraga dilangsungkan disaat udara tercemar. Artinya, marwah Riau dipertaruhkan disini. Yang terpenting, bagaimana momen PON ini bisa juga membawa Riau keluar dari bencana asap yang setiap tahun terjadi. PON bisa jadi pintu keluar dari kutukan bencana asap.